Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penelitian: Pasien Golongan Darah O Lebih Kuat Hadapi COVID-19

image-gnews
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti di seluruh dunia sedang berusaha mengungkap apakah variasi DNA di antara manusia mempengaruhi seberapa rentan individu terhadap infeksi virus corona COVID-19. Mereka mengumpulkan data pengkodean genetik dan perbedaannya dari para pasien infeksi virus itu. 

Inisiatif yang disebut Genetika Host Global COVID-19 itu dipimpin oleh Andrea Ganna, ahli genetika di Institute of Molecular Medicine Finland, University of Helsinki, Finlandia. Dia dan timnya membandingkan pasien dengan infeksi ringan dengan mereka yang memiliki kasus parah.

"Saya mengharapkan gen kerentanan pertama akan teridentifikasi dalam beberapa bulan. Kami melihat ada begitu besar perbedaan dari hasil berbagai uji klinis di banyak negara," kata Ganna, seperti dikutip dari laman South China Morning Post, 1 April 2020.

Menurutnya, seberapa banyak perbedaan hasil uji itu yang bisa dijelaskan oleh kerentanan genetik menjadi pertanyaan yang sangat terbuka saat ini. Data hasil uji itu telah dipublikasikan dalam jurnal American Association for Advancement of Science.

Penelitian termasuk melihat variasi pengkodean gen untuk enzim konversi angiotensin 2 (ACE2)--enzim pada permukaan sel agar virus corona 2019 itu bisa menginfeksinya. Serta perbedaan antigen leukosit manusia, gen yang mempengaruhi bagaimana sistem kekebalan merespons virus.

Yosuke Tanigawa dan Manuel Rivas dari Stanford University, Amerika Serikat, yang juga terlibat dalam Inisiatif Genetika Host, mempelajari data dari UK Biobank untuk melihat data antigen leukosit dan golongan darah itu. Hasilnya, limfosit atau sel darah putih mungkin memainkan peran dalam kerentanan terhadap infeksi virus dan perkembangan penyakit virus corona 2019.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Studi tim peneliti ini juga menemukan pengurangan risiko infeksi yang signifikan pada orang dengan golongan darah O. Ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya oleh peneliti di Cina.

Penelitian terhadap 2.173 pasien dari tiga rumah sakit di Wuhan dan Shenzhen menemukan tingkat infeksi lebih tinggi dan gejala lebih parah pada pasien dengan golongan darah A. Sedang mereka yang bergolongan darah O memiliki tingkat infeksi serius lebih rendah.

"Ini adalah pengamatan pertama dari hubungan antara golongan darah ABO dan COVID-19," kata Jiao Zhao dari Southern University of Science and Technology saat menuliskan hasil penelitian itu di Medrxiv.org, minggu lalu. Namuan dia juga menambahkan, "Harus ditekankan bahwa ini adalah studi awal dengan keterbatasan."

Pandemi virus corona yang pertama kali menyebar dari Cina akhir tahun lalu telah merusak sistem kesehatan dan mendorong penguncian banyak kota di dunia. Negara-negara dengan kasus infeksi terbanyak hingga saat ini adalah Amerika Serikat, Italia, Spanyol, dan Cina.

SCIENCE | SOUTH CHINA MORNING POST | AMERICAN ASSOCIATION FOR ADVANCEMENT OF SCIENCE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 jam lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

8 jam lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

9 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

15 jam lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

18 jam lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

19 jam lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.


Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Taman Merlion, Singapura. REUTERS/Edgar Su/File Photo
Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Booth BYD di PEVS 2024. (Foto: Gooto/Dimas Prassetyo)
Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.


Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan tol runtuh pada Rabu dini hari di Guangdong, Cina. Wang Ruiping/Xinhua
Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang